Sebagai makhluk sosial, kita perlu berhubugan,
bergaul dengan sesama manusia lain. Itu merupakan sisi dinamis dari
manusia. Hubungan yang dilakukan atau dijalin setiap saat merupakan
kegiatan berkomunikasi. Dalam ilmu komunikasi dikenal dengan istilah komunikasi antarpersona,
komunikasi intra persona, dan komunikasi isyarat. Sedangkan komunikasi
yang dilakukan antara manusia dengan Tuhannya, dalam ilmu komunikasl
disebut komunikasi transendental. Keempat bentuk komunikasi tersebut
dalam istilah Islam dikenal dengan sebutan hablu minnallah dan
habluminannas. Komunikasi transendental memang tidak pernah dibahas
secara luas, cukup dikatakan bahwa komunikasi transendental adalah
komunikasi antara manusia dengan Tuhan, dan karenanya masuk dalam bidang
agama.
Prof. Dedy Mulyana, pakar
ilmu komunikasi, mengatakan bahwa bentuk komunikasi ini paling sedikit
dibicarakan dalam disiplin ilmu komunikasi, tetapi justru bentuk
komunikasi inilah yang terpenting bagi manusia. Karena keberhasilan
manusia melakukannya tidak saja menentukan nasibnya di dunia tetapi juga
di akhirat. Dalam ko¬munikasi transendental, tanda-tanda atau
lambang-lambang Allah SWT lazim disebut ayat-ayat Allah. Dan ayat-ayat
Allah itu terbagi atas dua, yaitu ayat-ayat Quraniyah (firman Allah
dalam Alquran) dan ayat-ayat kauniyah (alam semesta). Ke dua ayat
tersebut saling mengisi dan menjelaskan. Karena dalam Alquran tercantum
dengan rinci bagaimana luasnya alam semesta yang bisa kita lihat dengan
kasat mata dan menjelaskan pula tentang alam barzah, alam akhirat,
surga dan neraka sebagai alam ghaib.
Alquran juga berisi perintah-perintah dan
larangan-larangan-Nya. Apabila ingin disebut sebagai partisipan
komunikasi transendental yang baik, tentulah kita harus mempersepsi
secara akurat lambang-lambang yang difirmankan Allah SWT, yaitu patuh
pada perintah-perintah-Nya, seperti bertauhid, shalat, puasa, zakat, dan
berhaji (bila mampu). Dan menjauhi larangan-larangan-Nya, , seperit
bebuat musyrik, berzina, menipu, mengkonsumsi makanan dan rninuman
haram, membunuh, dan sebagainya. Sedangkan ayat-ayat kauniyah-Nya antara lain seperti
yang difirmankan-ya dalam alquran surat Ar-Rum ayat 20-24. Dalam lima
ayat terse¬but termuat tentang manusia yang diciptakan dari tanah,
istri-lstri dan kasih sayang diantara mereka, penciptaan langit dan
bumi, perbedaan bahasa dan wama kulit manusia, tidur, kilat dan hujan.
Semua itu adalah ayat-ayat-Nya.
Sebagai partisipan komunikasi transendental yang
efektif tentunya hati kita akan mudah tersentuh begitu melihat bulan dan
bintang-bintang yang bertabaran dl langit pada malam hari karena
menganggap bahwa itu bukan sekedar fenomena alam, tetapi adalah bentuk
perwujudan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Juga hati kita akan mudah tergetar bila mendengar
atau menyebut asma Allah. Apabila hati sudah benar-benar tersentuh,
kitia akan menitikkan air mata bahkan menangis tersedu mengingat betapa
kecinya kita sebagai manusia di hadapan-Nya.
Aplikasi yang sesungguhnya dari komunikasi
transendental adalah pada saat kita mendirikan shalat, berdzikir dan
berdoa. Shalat pada dasarnya adalah saat di mana manusia berkomunikasi
langsung dengan Allah SWT. Pada:saat itu sebenamya tidak ada pembatas
antara manusia dengan Allah SWT. Komunikasi langsung terjadi asal kita
benar-benar punya keyakinan yang kuat bahwa Allah ada di hadapan kita
sedang memperhatikan dan mendengar doa kita.Takbr, ruku, dan sujud
adalah bentuk tawadhlu lita pada-Nya, memasrahkan seluruh jiwa dan raga
kita pada Allah SWT.
Shalat yang dilakukan dengan dzikir dan doa akan sangat membantu menenangkan hati, jiwa dan raga kita sehingga gerak langkah kita hidup di dunia adalah atas dasar tutunan-Nya. Kita harus yakin bahwa tutuntan dan perlindungan Allah SWT dapat membuat hidup kita penuh makna untuk bekal di dunia dan akhirat sebagai perujudan dari komunikasi transendental yang effektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar