Sebab-sebab terjadinya komunikasi di antaranya adalah adanya aspek-aspek yang terlibat di dalam suatu interaksi. Pihak-pihak atau aspek-aspek yang terlibat meliputi penyampai pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan)! Pemberi dan penerima pesan terjadi aksi, yaitu saling mengadakan pemberian dan penerimaan pesan-pesan!

Oleh karena itu, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan dari seseorang (komunikator) kepada orang atau suatu kelompok orang (komunikan) dalam suatu kondisi yang saling menyadari. Komunikasi tidak bakal terjadi bila dalam prosesnya tidak ada unsur kesadaran dari masing-masing pihak yang terlibat.

Kesadaran merupakan aspek lain yang sangat penting dalam proses komunikasi! Dengan kata lain, komunikator, komunikan, pesan-pesan dan adanya kesadaran menjadi bagian yang sangat menentukan terjadinya komunikasi.

Apa pun pesan yang disampaikannya, komunikasi berlangsung dalam kesadaran penuh! Mustahil orang dapat berkomunikasi dalam keadaan pingsan. Akalnya tidak berfungsi dapat mengetahui apa yang sedang terjadi. Komunikasi antara diri seseorang yang pingsan dengan orang atau Allah tidak terjadi! Anda pasti kaget ketika saya menyebut Allah dalam kegiatan komunikasi!

Maka, dilarang orang yang sedang mabok atau pingsan melaksanakan solat! Seseorang yang sedang solat sesungguhnya sedang berkomunikasi dengan Allah! Prosesnya persis sama sebagaimana komunikasi yang berlangsung di antara sesama manusia. Anda dapat disebut sedang solat bila ada komunikasi! Dalam contoh ini, anda adalah penyampai pesan (komunikator)! Sementara Allah sebagai Penerima pesan (komunikan). Pesan-pesan yang anda sampaikan adalah seluruh bacaan di dalam solat!

Komunikasi yang anda lakukan ini dikenal sebagai komunikasi transendental! Komunikasi yang dilakukan antara seorang manusia (makhluk) dengan Tuhan (Kholik)! Keadaannya sangat (transendental) berbeda! Anda sangat sulit melakukan komunikasi dengan Allah Yang Maha Pencipta! Jika anda berkomunikasi dengan sesama dapat dilakukan karena anda menyadari adanya komunikan, baik langsung maupun tidak langsung dikenali, dari wujudnya atau suaranya! Sementara Allah belum anda ketahui wujud-Nya atau suara-Nya! Komunikasi seperti ini memang sangat sulit dilakukan!

Akan tetapi, betapa pun sulitnya dilakukan, tentu saja prosesnya disebut komunikasi! Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta sesungguhnya ada (wujud) tetapi tidak dapat dijangkau oleh penglihatan (lahir)! Anda menyatakan sangat susah karena tidak melihat secara langsung kehadiran Allah! Hanya saja, di dalam komunikasi suatu kesadaran harus terjaga! Bila anda tidak sadar, maka komunikasi tidak terjadi! Artinya? Anda berarti tidak melakukan solat dengan penuh kesadaran bahwa ada Allah ketika anda solat!

Saya ingin menggambarkan kepada anda suatu proses komunikasi dengan sesama manusia dengan penuh kesadaran! Anda misalnya sebagai komunikator dan orang lain sebagai komunikan! Dalam konteks ini anda pasti menyadari adanya dia (komunikan), apakah dia berada di hadapan anda atau tidak langsung berhadapan (misalnya, lewat handphone)! Anda menyadari karena ada dia, tetapi anda tidak disebut berkomunikasi jika anda tidak sadar bahwa ada dia (penerima pesan)! Sadar dan tidak sadar inilah yang mempengaruhi proses komunikasi berlangsung!

Jadi, suatu komunikasi terjadi bila adanya kesadaran yang sangat diketahui oleh kedua belah pihak yang saling berkomunikasi. Sekiranya anda solat (berkomunikasi dengan Allah) tetapi tidak ditunaikan dengan penuh kesadaran ada-Nya Allah Hadir, maka solat anda bukan termasuk sedang berkomunikasi! Padahal, Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar atas pesan-pesan anda!